Kamis, 21 November 2013

bbb

Sejarah Perkembangan Islam di Pulau Sumatera Di Indonesia, kehadiran Islam secara lebih nyata terjadi sekitar akhir abad 13 M, yakni dengan adanya makam Sultan Malik al-Saleh, terletak di kecamatan Samudra di Aceh utara. Pada makam tersebut tertulis bahwa dia wafat pada Ramadhan 696 H/1297 M. Dalam hikayat Raja-raja Pasai dan Sejarah Melayu Malik, dua teks Melayu tertua Malik Al-Saleh digambarkan sebagai penguasa pertama Kerajaan Samudra Pasai (Hill, 1960; Ibrahim Alfian, 1973, dalam artikel Ambary). Tetapi sebenarnya Sejak abad ke-7 M, kawasan Asia tenggara mulai berkenalan dengan tradisi Islam. Ini terjadi karena para pedagang muslim, yang berlayar di kawasan ini, singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di semenanjung Melayu dan nusantara Catatan Marco Polo yang mengunjungi Perlak dan tempat lain di wilayah ini pada 1292 tertulis bahwa pada proses islamisasi terjadi, persentuhan pedagang muslim dengan penduduk setempat telah terjadi disana untuk sekian lama hingga sebuah kerajaan Muslim berdiri pada abad ke-13 M, Samudra pasai. Pendiri kerajaan tersebut bisa dihubungkan dengan kelemahan kerajaan Sriwijaya sejak abad ke-12 dan ke-13 M sebagaimana dituturkan oleh Chou-Chu-Fei dalam catatan Ling Wa-Tai-ta (1178 M) (Tjandrasasmmita, 13-14). Berdirinya kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13 M merupakan bukti masuknya Islam di Sumatera, selain kerajaan Samudra Pasai juga ada kerajaan Perlak, dan kerajaan Aceh. pada tahun 1978, peneliti Pusat Riset Arkeologi Nasional Indonesia telah menemukan sejumlah batu Nisan di situs Tuanku Batu Badan di Barus. Yang terpenting dari temuan itu adalah makam yang mencantumkan sebuah nama, yaitu Tuhar Amsuri, yang meninggal pada 19 Safar 602 H, sebagaimana ditafsirkan oleh Ahmad Cholid Sodrie dari pusat Riset Arjeologi Nasional, tapi ada penafsiran lain yang mengemukakan bahwa Tuhar Amsuri meninggal pada 19 Safar 972. Tapi dari temuan Arkeologis di barus dikatakan bahwa batu nisan Tuhar Amsuri tertanggal 602 lebih awal dari batu nisan Sultan As-Salih yang tertanggal 696 H. Ini berarti jauh sebelum kerajaan Samudra Pasai, sudah ada masyarakat Muslim yang tinggal di Barus, salah satu tempat di sekitar pantai barat Sumatera (Tjandrasasmmita,15-16). Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perniagaan yang terpenting di Nusantara pada abad ke- 7 M. Sehingga Sumatera Utara menjadi salah satu tempat berkumpul dan singgahnya para saudagar-saudagar Arab Islam. Dengan demikian dakwah Islamiyah berpeluang untuk bergerak dan berkembang dengan cepat di kawasan ini. Hal ini berdasarkan catatan tua Cina yang menyebutkan adanya sebuah kerajaan di utara Sumatera namanya Ta Shi yang telah membuat hubungan diplomatic dengan kerajaan Cina. Ta Shi menurut istilah Cina adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang Islam. Dan letaknya kerajaan Ta Shi itu lima hari berlayar dari Chop’o (bagian yang lebih lebar dari malaka) di seberang selat Malaka. Ini menunjukkan Ta Shi dalam catatan tua Cina itu ialah Ta Shi Sumatera Utara, bukan Ta Shi Arab. Karena, Ta Shi Arab tidak mungkin di capai dalam waktu lima hari. Islam semakin berkembang di Sumatera Utara setelah semakin ramai pedagang – pedagang muslim yang datang ke Nusantara, karena Laut Merah telah menjadi Laut Islam sejak armada roma dihancurkan oleh armada muslim di Laut Iskandariyah. Disamping itu , terdapat satu factor besar yang menyebabkan para pedagang Islam Arab memilih Sumatera Utara pada akhir abad ke- 7 M. Yaitu karena terhalangnya pelayaran mereka melalui Selat Malaka karena disekat oleh tentara laut/Sriwijaya kerajaan Budha sebagai pembalasan atas serangan tentara Islam atas kerajaan Hindu di Sind. Maka terpaksalah mereka melalui Sumatera utara dengan pesisir barat Sumatera kemudian masuk selat Sunda melalui Singapura menuju Kantun, Cina. Berikut kerajaan-kerajaan islam di sumatera KERAJAAN PERLAK Kata Perlak berasal dari nama pohon kayu besar yaitu “Kayei Peureulak” (Kayu Perlak). Kayu ini sangat baik digunakan untuk bahan dasar pembuatan perahu kapal, sehingga banyak dibeli oleh perusahaan-perusahaan perahu kapal. Dan di Perlak banyak tumbuh jenis pepohonan ini, sehingga disebut negeri Perlak (Perlak). Perlak merupakan salah satu pelabuhan perdagangan yang maju dan aman pada abad ke- 8 M. sehingga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang muslim. Dengan demikian, secara tidak langsung berkembanglah masyarakat Islam di daerah ini. Factor utamanya yaitu karena sebab pernikahan antara saudagar-saudagar muslim dengan perempuan-perempuan pribumi. Sehingga menyebabkan lahir keturunan-keturunan yang beragama Islam. Hal ini semakin berkembang sehingga berdirinya kerajaan Islam Perlak yaitu pada hari selasa bulan muharram tahun 225 H (840 M). dan sultannya yang pertama adalah Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang bergelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah. Kemudian Bandar Perlak diganti namanya menjadi Bandar Khalifah. Islam terus berkembang di Perlak, dan hal ini terlihat jelas pada abad ke – 13 M. pada abad ini, perkembangan Islam di Perlak melebihi dari daerah-daerah lain di Sumatera. Hal ini bersumber pada riwayat Marco Polo yang tiba di Sumatera pada tahun 1292 M. Ia mengatakan bahwa pada saat iu di Sumatera terbagi dalam delapan kerajaan, yang semuanya menyembah berhala kecuali satu, itu kerajaan Perlak. Kerajaan Perlak terus berdiri hingga akhirnya bergabung dalam kerajaan Islam Samudera Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al-Dzahir (1289 – 1326 M) KERAJAAN SAMUDERA PASAI Raja pertamanya adalah Sultan Malik as Shaleh. Beliau adalah keturunan dari Raja Islam Perlak, yaitu Makhdum Sultan Malik Ibrahim Syah Joan (365 – 402 H/976 – 1012 M). Ada beberapa hal yang masih simpang siur mengenai Sultan Malik as Shaleh. Ada yang menyebutkan beliau memeluk agama Hindu yang kemudian diIslamkan oleh Syekh Ismail. Ada pula yang menyebutkan bahwa beliau sudah memeluk agama Islam sejak awal. Sebelum bernama Samudra Pasai, kerajaan ini bernama kerajaan Samudra saja. Kerajaan Samudra merupakan kerajaan yang makmur dan kaya. Juga memiliki angkatan tentara laut dan darat yang teratur. Kerajaan Samudra semakin bertambah maju, yang kemudian dikenal dengan nama “Samudera Pasai”, yaitu setelah dibangunnya Bandar Pasai pada masa pemerintahan Raja Muhammad. Hubungan Kerajaan Samudra Pasai dengan Kerajaan Perlak sangatlah baik. Dan hal ini makin dipererat dengan menikahnya Sultan Malik as Shaleh dengan putri raja Perlak. Puncak kejayaan kerajaan Samudra Pasai yaitu pada masa pemerintahan Sultan Al Malik Al Zahir (1326—1349/757—750 H). KERAJAAN ACEH Kerajaan ini berdiri pada abad ke- 13 M. Pada awalnya Aceh merupakan daerah taklukan kerajaan Pidir. Namun berkat jasa Sultan Ali Mughiyat Syah, Aceh akhirnya mampu melepaskan diri dan berdaulat penuh menjadi Kerajaan. Atas jasa beliau, akhirnya Sultan Mghiyat Syah dinobatkan menjadi Raja pertama. Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607—1638 M). referensi : -http://azkyanz.blogspot.com/2011/05/sejarah-masuk-dan-berkembangnya-islam.html -http://anissholihatin.blogspot.com/2013/03/islam-di-sumatera.html

kerajaan

Beberapa sumber informasi tentang awal masuknya agama Islam ke Nusantara antara lain sebagai berikut : 1. Abad ke -7 Masehi Sumber sejarah yang menginformasikan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi adalah sebagai berikut : a. Berita Cina Zaman Dinasti Tang yang menerangkan bahwa pada tahun 674 M, orang-orang Arab telah menetap di Kanton. Groeneveldt berpendapat bahwa pada waktu yang sama kelompok orang Arab yang beragama Islam mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatera. Perkampungan tersebut namanya Barus/Fansur. b. Pada waktu Sriwijaya mengembangkan kekuasaan sekitar abad ke- 7 dan 8, para pedagang Muslim telah ada yang singgah di kerajaan itu sehingga diduga beberapa orang di Sumatera telah memasuki Islam. c. Pada tahun 674 M, Raja Ta-Shih mengirim duta ke kerajaan Holing untuk membuktikan keadilan, kejujuran dan ketegaran Ratu Sima. 2. Abad ke -13 Masehi Sumber sejarah yang menyatakan Agama Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M adalah sebagai berikut : a. Catatan perjalanan Marcopollo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 M dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam. b. Ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297 M c. Berita Ibnu Batutah dari India. Dalam perjalanannya ke Cina, Ibnu Batutah singgah di Samudra Pasai pada tahun 1345 M. Ia menceritakan bahwa Raja Samudra Pasai giat menyebarkan Agama Islam. 3. Abad ke -15 Masehi Sumber sejarah yang menyatakan Agama Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-15 M adalah sebagai berikut : a. Catatan Ma-Huan seorang Musafir Cina Islam, memberitakan bahwa pada abad ke-15 M sebagian besar masyarakat Pantai Utara Jawa Timur telah memeluk Islam. b. Pemakaman muslim kuno di Troloyo dan Trowulan. Makam yang berangka tahun 1457 M membuktikan adanya bangsawan Majapahit yang sudah memeluk Agama Islam pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. c. Makam salah seorang Wali Songo di daerah Gresik. Pada batu nisannya tertulis nama Malik Ibrahim (Bangsa Persia) yang wafat pada tahun 1419 M. d . Suma Oriental dari Tome Pires, catatan musafir Portugal ini memberitakan mengenai penyebaran agama Islam. antara tahun 1512 M sampai tahun 1515 M di Sumatera, Kalimantan, Jawa sampai sampai Kepulauan Maluku. Golongan Pembawa Islam di Nusantara Adanya interaksi antara pedagang dari penjuru dunia dengan intensitas yang tinggi, memunculkan beragam teori mengenai siapakah sebenarnya yang memperkenalkan Agama Islam kepada penduduk Nusantara. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Nusantara menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Menemukan sejarah, wacana pergerakan Islam di Indonesia, terdapat tiga teori yang memberikan jawaban tentang permasalahan waktu masuknya Islam ke Nusantara, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. Adapun ketiga teori tersebut yang menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Nusantara antara lain sebagai berikut : a. Islam datang dari Arab (teori Mekah) b. Islam datang dari Gujarat (teori Gujarat) c. Islam datang dari Persia (teori Persia) . 1. Islam datang dari Arab ( teori Mekah ) Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Dasar teori ini adalah : a. Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 M dipantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab) dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina. b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafii, dimana pengaruh mazhab Syafii terbesar pada waktu itu di Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi. c. Raja-raja samudra Pasai menggunakan gelar Al-Maliki yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Mekah ini adalah Buya Hamka, Alwi Shihab, Ahmad Mansur Suryanegara, Fazlur Rahman, Crawford, Niemann, De Holander. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya Agama Islam ke Nusantara terjadi sebelumnya yaitu abad ke-7 M dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. 2. Islam datang dari Gujarat ( teori Gujarat ) Pendapat ini dikemukakakan oleh Soetjipto Wirjosoeparto dan Christian Snouck Hurgronje dari Belanda. Ia berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara bukan dari Arab. Melainkan dari Gujarat/India. Hubungan langsung antara Nusantara dan Arab baru terjadi pada masa kemudian yaitu contohnya hubungan utusan dari Mataram dan Banten ke Mekah pada pertengahan abad ke-7 M. Pendapat tersebut didasarkan pula kepada unsur-unsur Islam di Nusantara yang menunjukkan persamaannya dengan India. Menurut pendapat Prof. DR. Azyumardi Azra (Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah), teori Gujarat yang dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje tidak benar. Dia mengatakan Islam dibawa oleh pedagang yang datang dari Gujarat pada abad ke- 12 atau abad ke-13. Padahal masa itu, Gujarat dikuasai oleh kerajaan Hindu yang kerap mengusir kapal-kapal pedagang muslim yang disanggah. 3. Islam datang dari Persia (teori Persia) Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 M dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Teori ini mengungkapkan adanya kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam Nusantara dengan penduduk Persia. Misalnya peringatan hari Asyura (10 Muharam) atas meninggalnya Hasan dan Husen cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh orang Syi’ah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat. Baris atas disebut Jabar, bawah disebut Ajer, dan depan disebut Pes, sedang dalam bahasa Arab ejaan itu disebut Fathah, Kasrah dan Dhommah. Didalam tulisan Arab, Sin bergigi sedangkan dalam tulisan Persia tidak bergigi sementara itu, Oemar Amir Hoesin mengatakan bahwa di Persia terdapat suku bangsa ”Leren”. Beliau inilah yang dahulu datang ke tanah Jawa sebab di Giri terdapat Kampung Leran, dan nisan Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik. Pendukung teori Persia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat, Haji Muhammad Said, J.C. Van Leur, M. Dahlan Mansur dan Haji Abu Bakar Aceh. Proses penyebaran Islam di Nusantara Proses persebaran pengaruh Islam di Nusantara berjalan dengan lancar. Hal itu terbukti dari wilayah persebaran yang luas, mencakup hampir seluruh kepulauan Nusantara. Penyebabnya antara lain sebagai tersebut : 1. Agama Islam yang menyebar di Nusantara disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia dan dalam penyebarannya dilakukan dengan damai tanpa kekerasan. 2. Agama Islam tidak mengenal sistem kasta dan menganggap semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT. 3. Upacara-upacara dalam Agama Islam sangat sederhana bila dibandingkan dengan Agama lainnyaa. 4. Faktor politik ikut memperlancar penyebaran Agama Islam di Nusantara, yaitu keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagai kerajaan Budha dan Hindu di Nusantara. 5. Syarat-syarat masuk agama Islam sangat mudah.Seseorang telah dianggap telah masuk Islam bila ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat Dari faktor penyebab tersebut diatas agama Islam dapat diterima oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari : 1. Peranan para pedagang. 2. Peranan para ulama/Wali 1. Peranan Pedagang Awal penyebaran Agama Islam di Nusantara tidak lepas dari peran para pedagang. Para pedagang yang berdatangan di Nusantara berperan sebagai pedagang dan ulama (orang yang memahami ajaran Islam) Oleh karena itu, selain menjalankan profesi berdagang mereka juga menyebarkan Agama Islam. Mereka amat giat memperkenalkan nilai-nilai Islam ke seluruh penduduk. Para pedagang Gujarat, Arab, dan Persia yang datang ke Nusantara berupaya mencari simpati dari masyarakat setempat. Melalui hubungan yang saling terbuka diantara raja, bangsawan, pedagang dan masyarakat setempat maka terjadilah perubahan sosial baik secara vertikal maupun horizontal. Perubahan sosial secara vertikal ditandai dengan banyaknya pedagang Islam yang memperoleh keuntungan dari kegiatan dagangnya. Para pedagang tersebut memiliki kekayaan yang cukup banyak sehingga mampu meningkatkan status sosialnya. Menurut perjalanan Tome Pires yang mengunjungi pelabuhan Tuban dan Gresik pada tahun 1514 terdapat pedagang Islam yang kaya dan penguasa-penguasa di pelabuhan. Oleh karena itu para pedagang di pelabuhan Tuban dan Gresik memiliki otonomi yang kuat dan disegani oleh penguasa Majapahit. Islam dan dagang merupakan dua hal yang tidak dipisahkan pada zaman ramainya perdagangan di perairan Nusantara a bad ke-12 – ke-17. 2. Peranan Ulama/Wali Selain para pedagang peran ulama dan Wali sangat besar dalam percepatan proses penyebaran Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui langgar, surau/madrasah. Madrasah yang tersohor pada waktu itu seperti di Ampel, Giri, Tuban, Kudus dan Demak. Para ulama yang sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam di Jawa adalah Wali Sanga atau Wali Sembilan. Wali adalah seorang Islam yang tinggi budi pekertinya dan tinggi dalam ilmu agamanya.Wali adalah sebutan bukan nama. Disamping mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Wali Sanga juga berperan sebagai penasihat raja dan pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang menjadi raja, seperti Sunan Gunung Jati. Adapun nama-nama Wali Sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut; Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Drajad, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Penyebaran agama Islam di Jawa selain dilakukan oleh Wali Sanga juga dilakukan oleh para ulama, seperti Syekh Siti Jenar (Demak), Sunan Tembayat (Klaten), Syekh Yusuf (Banten), Sunan Geseng (Magelang), Sunan Panggung (Tegal), dan Syekh Abdul Muhyi (Tasikmalaya), Syekh Burhanuddin (Minangkabau), Syekh Abdurrauf Al Fanhury ( Aceh ). Islam selain berkembang pesat di Pulau Jawa juga berkembang di pulau lainnya di Indonesia. Dakwah Islam itu juga dilakukan oleh beberapa ulama besar, seperti; Datori Bandang (Gowa, Makassar), Dato Sulaiman (Sulawesi Tengah dan Utara), Tuan Tunggang ri Parangan (Kalimantan Timur) dan Penghulu Demak (Banjarmasin dan Kalimantan Selatan). Adapun cara-cara penyebaran agama Islam di Nusantara dengan media berikut: Perdagangan Dalam hal ini penyebaran ajaran agama islam dilakukan oleh pedagang Islam kepada pedagang-pedagang lain. Pada waktu berdagang saudagar-saudagar dari Gujarat, Persia dan Arab berhubungan atau bergaul dengan penduduk setempat (Indonesia). Mereka berhasil mmpengaruhi penduduk setempat hingga tertarik untuk mengant agama Islam. Perkawinan Seorang penganut Islam menikah dengan sorang penganut agama lai, sehingga pasangannya masuk Islam. Contoh : pedagang Islam dari Gujarat, Persia dan Arab menetap di Indonesia dan menikahi wanita Indonesia. Di antara wanita yang mereka nikahi adalah putri raja dan bangsawan. Berkat perkawinan it, agama Islam menjadi cepat berkembang. Keturunan-keturunan mereka pasti memeluk agama Islam. Sesudah raja-rajanya memeluk Islam, suda tentu rakyatnya dengan dapat terpengaruh, sehingga mereka memeluk agama Islam. Pendidikan Pendidikan agama Islam dilakukan melalui lembaga pesantren (pondok pesantren), perguruan khusus agama Islam. Penybaran agama Islam melalui pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam. Perguruan ini mendidik para santri dari berbagai daerah , stelah tamat mereka mendirikan lembaga atau pondok pesantren didaerah asal mereka. Dengan demikian, agama Islam berkembang dan menyebar keseluruh Indonesia. Sebelum menjadi lembaga pendidikan resmi pada tahun 1800-an, pesantren berawal dari kegiatan guru agama di masjid atau istana, yang mngajarkan tasawuf di pertapaan atau dekat makam keramat, pada abad XVI dan XVII, sebuah sumber sejarah tradisional yaitu Srat Centhini menyebutkan bahwa cikal bakal pesantren terdapat di Karang, Banten. Pesantren Karang ini berdiri sekitar tahu 1520-an. Dakwah (mubalig) Penyebaran agama Islam juga banyak dilakukan oleh para guru dakwah (mubalig). Contoh : penyebaran agama islam di Pulau Jawa dilakukan oleh para wali, yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga atau Wali Songo. Alkulturasi dan Asimilasi Kebudayaan Untuk mempermudah dan mempercepat perkembangan agama Islam, peyebaran agama Islam juga dilakukan melalui penggabungan dengan unsure-unsur kebudayaan yang ada pada suatu daerah tertentu. Misalnya penggunaan doa-doa islam dalam upacara adat, sperti kelahiran, selapanan (peringatan bayi berusia 35 hari), perkawinan, seni wayang kulit, beberapa bangunan, ragam hias dan kesusastraan. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Nusantara Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara meninggalkan warisan sejarah yang sangat berharga. Peninggalan tersebut merupakan hasil dari proses belajar masyarakat Islam Nusantara pada masa kejayaannya, baik hasil perpaduan antara kebudayaan asing dan kebudayaan setempat maupun yang digali dari masyarakat Nusantara sendiri. Peninggalan-peninggalan yang bercorak Islam tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Masjid 2. Keraton 3. Batu Nisan 4. Kaligrafi 5. Seni Sastra 6. Seni pertunjukan Masjid Dalam bidang arsitektur atau seni bangun, peninggalan yang sangat berharga, yaitu arsitektur bangunan masjid yang merupakan perpaduan antara seni bangun dari berbagai kawasan dunia Islam dan kebudayaan setempat. Contoh bangunan Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Banten dan Menara Kudus yang mengadopsi kebudayaan setempat. Contoh lainnya, bentuk bangunan gerbang Masjid Sumenep yang mengadopsi gaya Portugis. Adapun gaya India dan Eropa tampak pada arsitektur Masjid Penyengat dan Masjid Baiturrahman. Ciri khas dari bangunan masjid kuno di nusantara adalah sebagai berikut : 1. Disekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun). 2. Letak masjid tepat ditengah-tengah kota atau dekat dengan istana. 3. Dikiri kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan shalat. 4. Didalam masjid terdapat barisan tiang yangmengelilingi tiang induk yang disebut soko guru. 5. Atap masjid awalnya beratap tumpeng 6. Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang. 7. Mesjid mempunyai denah bujur sangkar. Keraton Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan. Di keraton, Sultan beserta keluarganya tinggal. Keraton dibangun sebagai lambang pusat kekuasaan pemerintahan. Keraton Islam di Nusatara memiliki ciri-ciri khusus, antara lain: a. Di depan keraton biasanya terdapat lapangan luas yang disebut alun-alun. b. Bangunan utama keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil buatan. Batu Nisan Batu nisan adalah bangunan terbuat dari batu yang berdiri di atas makam. Nisan berfungsi sebagai tanda adanya suatu makam seseorang yang sudah meninggal. Bentuk nisan juga bermacam-macam. Nisan-nisan yang bercorak Islam biasanya dihiasi dengan tulisan Arab dalam bentuk kaligrafi. Kaligrafi Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat-ayat suci al-Qur’an sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Biasanya yang menjadi objek seni kaligrafi adalah tokoh manusia, tumbuhan atau binatang. Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut : a. Kaligrafi pada batu nisan. b. Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon. c. Kaligrafi bentuk hiasan. Seni Sastra Peninggalan karya sastra bercorak Islam di Nusantara dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu : a. Hikayat b. Babad c. Syair d. Suluk Seni pertunjukkan Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukkan adalah : 1. Permaianan Debus : permainan ini merupakan satu jenis tarian yang agak mengerikan, dimana pada puncak acara penari memasukan benda tajam ke badannya, tetapi tidak tembus. Tarian ini diawali dengan nyanyian atau pembacaan ayat-ayat tertentu dalam al-Qur’an atau Salawat Nabi. 2. Seudati : jenis tarian ini terdapat di Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati, yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman (delapan), karena permainan itu mula-mula dilakukan oleh delapan pemain. Dalam seudati, para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinnya berupa Salawat Nabi.

Senin, 30 September 2013

Puisi

Anakku 49

22 September 2013 pukul 20:41
Penantian [d̲̅i̲̅] ambang Rindu
By : Uus

Penantian ini bukan penantian tanpa sebab.
Penantian ini bukan rekayasa panggung dunia
Kesetiaan menunggu kuncup tuk bersemi dalam mahkota kata
Tuk lihat kau berlari dekap rinduku dalam cerita hidupmu

Separuh nyawa kupertaruhkan akan hadirmu
Dengan segenap raga dan rasa yang hanya kumaknai sendiri kala itu
Saat kau buka mata dan tatap senyum letih bundamu
Kala kuhadirkanmu [d̲̅i̲̅] dunia dengan segenap cerita

Kuncup layu nan suci kusiram dalam kemurnian ketulusan
Agar kau sanggup tatap dunia tanpa memicingkan sebelah mata
Karena ĀƘư kan ada kala kau timpang hadapi kerasnya dunia
meski langkahkupun timpang karna ku bersayap satu

Penantian ini bukanlah sandiwara
yang hanya ♏ǟǔ hadir kala senja usia
Kesetiaanku ini bukan kesetiaan tak bermakna
Karna tlah kugores tinta "cinta"dalam lautan derita
Tak berharap kau balas harta duniawi semata
Namun kedatangan kuncup layu yang buatku bangkit dan mampu bercerita

Berharap lagi kita tulis dengan tinta penuh warna
Kita lukis sandiwara indah penuh ketulusan
Kayuh laut derita yang sebenarnya hanya fana
Ku yakin Cinta kita kan mampu halau badai derita yg menerpa

Dan disini kumasih menanti......
Lari kecil kuncupku ª tlah mekar
Tuk ucap kata-kata penantianku
"Mama, ĀƘư kembali datang untukmu
Dan kita gores ulang kisah indah bersamamu [d̲̅i̲̅] sisa usiamu"




Cerpen

DON'T LEAVE ME

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
“Kahlil Gibran”
Pagi itu terasa tak biasa lagi, tak sesederhana saat kau selalu setia berada menemaniku, menemani pagi indahku, menemani pagi kelabuku dan pagi-pagiku yang telah berlalu. Namun dengan rasa berat aku coba untuk menguatkan urat-urat syarafku untuk mengangkat tubuhku yang begitu tersa lemas. Entah apa yang terjadi, tak ada gairah, tak ada semangat yang bisa aku rasakan. Jangankan untuk terbang tinggi, untuk berdiri saja aku sudah tak bisa lagi.
Dengan sisa kekuatan yang aku miliki, aku awali aktifitasku seperti bisaa meski tak lagi sederhana. Dimana semangatku, dimana gairah hidupku, dimana kamu.?
***
Don’t Leave Me
Aku masih tak bisa menyembunyikan kesedihanku pada siswa-siswaku dikelas,
“ada apa pak,
kenapa pak,
apa yang terjadi pak?”
pertanyaan-pertanyaan itu seakan menjadi gumpalan salju yang siap menimpaku, “subhanallah..” hanya senyuman yang sangat memaksa yang bisa aku berikan kepada mereka.
“ma’af nak, kalian aku libatkan dalam masalahku, kau ku ikut campurkan dalam kesedihanku”
ucapku dalam hati yang seakan bersalah pada mereka karena aku telah mengganggu pelajaran mereka. Ya aku telah melibatkan masalahku kedalam kegiatan belajar mereka. Namun mau bagaimana lagi, aku sudah tidak bisa meletakkan sejenak masalahku yang menjadi kesedihanku dan meninggalkannya dilemariku yang berantakan penuh dengan pakaian yang tergeletak sembarangan, masalahku dengan Firda sosok perempuan yang telah menjadi sayap-sayapku, dan bagaimana mungkin aku bisa terbang tanpa sayap-sayap itu dipunggungku.
“aku tak ingin kau pergi meninggalkanku”
Tett,,,tet,,tet,,, bel pulang sekolah pun ahirnya terdengar begitu nyaring ditelingaku. Tanpa banyak ngobrol dengan dewan guru dikantor, aku langsung bergegas pulang. Karena aku tak ingin melibatkan kesedihanku ini pada mereka juga.
Ditengah panasnya terik matahari yang begitu menyengat serta padatnya kendaraan yang melintas di Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo-Gersik. Ku pacu kuda besiku yang begitu setia menemani perjalananku dengan begitu cepat, bukan sok pembalap, namun hanya keinginan agar cepat sampai rumah dan tidur, mencoba melepaskan beban ini sejenak.

Namun, bukan istirahat dengan tenang yang bisa aku rasakan, melainkan beban ini terasa begitu berat dan begitu jelas terlihat dikedua bola mataku.
“ke warung yuk Zam” suara Irfan tiba-tiba menyadarkankau dari rasa kalutku.
“hah..??” sahutku yang kurang jelas dengan ajakan Irfan
“ayo kewarung dari pada gak jelas begitu, tidur nggak, bangun juga nggak” jawab Irfan yang seakan mengetahui keadaanku.
“lagi malas Fan, panas” alibiku
“gaya lo, kaya gak tau cuaca sini saja”

Hanya senyum terpaksaku yang dapat aku lontarkan pada Irfan.
Dengan berat hati aku coba untuk menghubungi Firda melalui handphone yang dari tadi berada digenggaman tanganku menunggu adanya pesan darinya, mungkin dia sudah memberikan maafnya padaku, memang semua kesalah fahaman ini akibat ulahku yang tak bisa memahami perasaannya. Tapi bagaimana lagi, beras sudah menjadi nasi tak mungkin bisa dikembalikan menjadi beras lagi. Hanya maafnya yang bisa aku harapkan saat ini.

Usahaku sia-sia, jangankan kata pemaafan dibalas saja tidak, pikiranku semakin tak karuan, mataku mulai berkaca-kaca, namun semampu mungkin akan ku pertahankan agar air itu tidak mengaliri pipiku.
Ku masih tetap berdiri
Ku rasakan sepi dan seakan mati
Di antara ribuan kata
Di antara jutaan suara
Yang terdengar keras di telinga
Entahlah, ragaku seakan tanpa daya
Yang kian kaku ditinggal jiwa
Mungkinkah, jiwaku kembali dan
Dapat membawaku dalam keramaian
Dapat membebaskanku dari kesunyian
Kesunyian yang kurasakan diantara jutaan kegembiraan

Hinggah malam tiba dan pagi bisa lagi aku jumpa, tak ada kabar gembira atas harapan penerimaan maaf dari Firda. Lagi-lagi aku lalui hari ini dengan berjuta gelisa yang tak lagi sederhana seperti saat kau ada, mungkin ini adalah akhir dari perjalananku, haruskah aku menyerah dengan sejuta pedang yang menancap dan mengalirkan derasnya darah yang terus membasahiku dan semakin menenggelamkanku. Dan aku akan hanyut dalam aliran itu serta pasrah kemana aliran itu membawaku dan kian menghanyutkanku.
Entahlah,,,,

Aku hanya ingin kamu, aku hanya ingin merahnya mawar, bukan merah yang kian pudar. Aku disini masih menunggumu, menunggu maafmu, bukan karena aku malu dengan salahku, tapi memang aku ingin kamu, jangan tinggalkan aku.

Kata Motivasi Hidup

Ketika hal buruk menimpamu, jangan mengeluh. Tuhan pasti mempunyai tujuan. Jalani dengan tabah, dan jadilah pribadi yang kuat.
-------------------------------------
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang2 tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
-------------------------------------
Komitmen adalah berbuat sesuatu untuk mewujudkan impian anda menuju hidup yg haqiqi.
-------------------------------------
Apa pun yang anda lakukan, lakukan yang terbaik yang dapat anda lakukan.
-------------------------------------
Sukses hanyalah peristiwa, Namun cara meraih sukses itu yang hebat.
-------------------------------------
Kata kata motivasi : Hidup terlalu singkat untuk kamu belajar dr kesalahan sendiri, cobalah belajar dr kesalahan org lain.
-------------------------------------
Jangan membuang waktu dgn terus bersedih.. Terus melarutkan diri dlm kesedihan hanya akan menghambat pertumbuhan "kebahagiaan".
-------------------------------------
Terkadang kejujuran bisa menyakiti, tetapi percayalah masalah apapun akan cepat terselesaikan jika kamu berlaku jujur.
-------------------------------------
Hargai dan syukuri apapun yang kamu miliki, sebelum itu meninggalkanmu dan bukan menjadi milikmu lagi.
-------------------------------------
Kata kata motivasi : Jangan buang waktumu hanya untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti. Hidup ini butuh kepastian, bukan hanya angan pun harapan.
-------------------------------------
Tantangan terbesar bukan saat kita menghadapi kesulitan tapi saat kita melawan kemalasan dan keluhan diri kita sendiri..
-------------------------------------
Cobalah untuk tersenyum disaat sakit. Cobalah untuk bersabar disaat luka. Karena hanya senyum dan sabar yang dapat menguatkan hati.
-------------------------------------
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri..
-------------------------------------
Tidak ada yang bisa mengendalikanmu, semua tergantung pada diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa mempengaruhi.
-------------------------------------
Bersedih merupakan hal yang wajar, tapi jangan sampai kesedihan membutakan hatimu hingga kamu berputus asa.
-------------------------------------
Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
-------------------------------------
Kerugian terbesar bukanlah saat mengalami kebangkrutan, melainkan saat Kita gagal belajar dari kebangkrutan tersebut.
-------------------------------------
Kata kata motivasi : Impian tidak akan menggerakan seseorang utk maju, alasan kuat dibalik impian itulah yg menggerakannya.